OPEN

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA & TINGGALKAN CATATAN KECIL UNTUK KAMI

Thursday, July 21, 2011

KARAMBOL - Permainan rakyat

Mungkin teman-teman dikota sudah jarang menemukan permainan ini. Bahkan mungkin belum pernah mendengar dan memainkannya. Permainan ini disebut permainan karambol. Dalam bahasa Inggris biasa disebut pocket charom.

Permainan karambol ini cukup mudah, hanya butuh kesabaran dan ketepatan. Karambol hamper mirip dengan billiyard atau bola sodok. Hanya karambol dimainkan diatas papan yg mirip meja billiyard dengan hanya 4 lubang. Bolanya menggunakan bidak-bidak koin sebagai sasaran dan bola gacoannya. Sama memiliki 2 jenis koin yg berbeda yg harus dimasukkan oleh para pemain yg saling bermusuhan. Jumlah koin ada 22 buah dengan 10 buah berwarna merah, 10 buah lainnya berwarna biru, serta 1 koin sebagai raja dan 1 lagi sebagai gacoannya.

Permainan ini sempat cukup popular pada awal 90’an hingga awal 2000’an. Dimainkan hamper disetiap pos ronda. Permainan ini dijadikan teman setia saat jaga ronda, pengganti permainan kartu remi dan gaple atau domino.

Saya sudah lama bermain karambol, dan lama kelamaan menjadi tahu kenapa permainan ini favorit saat bertugas ronda dimalam hari. Karena permainan ini seru dan lama untuk mengakhiri setiap game nya. Apabila setiap pemain melakukan kesalahan maka akan mendapat minus satu dan harus dibayar dengan koin mereka yg sudah masuk lubang. Begitu seterusnya hingga pemain bias menang tanpa minus. Sehingga permainan ini akan susah untuk diselesaikan. Bahkan karambol rata-rata bias menyelesaikan satu permainan bias mencapai 1 hingga 3 jam. Sehingga para petugas ronda akan selalu terjaga hingga pagi.

Tapi sepertinya permainan ini sudah mulai luntur. Jarang anak muda yg mau atau mengenal permainan ini. Atau mungkin juga dikarenakan anak-anak muda jaman sekarang sudah tidak mengenal istilah ronda. Atau yg lebih para anak muda lebih sibuk menyenangkan dirinya sendiri ketimbang gotong-royong menjaga keamanan lingkungannya sendiri.

Tapi diluar kekurangan anak muda jaman sekarang, saya patut kembali mempromosikan karambol. Sudah hamper punah tapi masih mengasikkan. Permainan yg penuh ketegangan tapi murah meriah muntah. Bulan ini saya bertanya ke pedagang yg menjual perlengkapan ini. Saya mendapat harga untuk papannya hanya 60ribu yg bisa bertahan tahunan. Lalu bidaknya sepaket hanya 15ribu.

Tidak ada permainan semurah ini yg bisa memeriahkan suasana dan merangkul segala kelas social masyarakat. Dari orang yg tiap hari mengutang bisa bermain bersama pejabat daerah. Tidak ada aturan untuk siapa yg bermain. Selama mereka siap kalah dan berani menang, boleh duduk bersama dan menghancurkan tatanan bidak yg berada di tengah.

Sekian.. Salam permainan dari desa…



Oleh : Damian Risandra

Foto : Damian Risandra

Tuesday, June 14, 2011

Sebagian Kecil Keindahan Indonesia


Anda tidak perlu membuat sebuah pasport untuk menikmati keindahan pantai sadranan, karena pantai ini masih berada di Indonesia. Mungkin, sekilas tidak pernah ada di benak anda bahwa Indonesia memiliki pantai indah berpasir putih seperti pantai sadranan. Letaknya kurang lebih 70 km di selatan Yogyakarta, tepatnya di daerah Wonosari, Gunung Kidul. Dapat ditempuh dalam 2 jam perjalanan darat dari Yogyakarta.

Letak pantai ini sedikit tersembunyi di sisi timur pantai sundak, jadi wisatawan yang berkunjung cukup sedikit. Kita bisa dengan leluasa untuk bermain-main pasir, berlarian di tepi pantai, bermain air dan berenang dan pokoknya serasa ini pantai milik sendiri. Pantai sadranan termasuk salah satu pantai yang cukup bersih dibandingkan dengan pantai-pantai lain di Gunung Kidul, hal ini juga didukung sediktnya pedagang yang ada di sana. Hanya ada satu warung di dekat pantai.

Bagi yang bermain air di pinggir pantai tidak perlu gelisah untuk membilas. Di sekitar tempat parkir kendaraan, terdapat 3 kamar mandi dengan air tawar untuk membilas. Tarif untuk sekali mandi pun cukup terjangkau, hanya dengan 2.000 rupiah saja per orang. Namun, sangat disayangkan karena minimnya penerangan di sana. Penerangan hanya bersumber pada lampu badai (lampu teplok) saja, di daerah pantai sadranan belum tersedia layanan listrik. Pemandangan yang disajikan pada saat senja pun cukup istemewa. Setelah seharian lelah bermain air di pantai, anda akan dimanjakan dengan keindahan langit senja di pantai sadranan.




mari berkunjung dan tinggalkan jejak kaki anda :D
KEEPOURBEACHCLEAN



Oleh : St. Yogi Pradityo
Foto : St. Yogi Pradityo

Tuesday, March 8, 2011

"Ayo Perempuan, Bergerak Berorganisasi dan Bersatu! Lawan Patriarki dan Neoliberalisme!!"

Tepat tanggal 8 Maret 2011, sekelompok organisasi masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Indonesia merayakan 100 tahun peringatan Woman's Day di Yogyakarta. Mereka mulai berorasi dari lapangan Abu Bakar Ali dan berakhir di titik nol kilometer. Dalam perayaan ini mereka mengangkat tema "Ayo Perempuan, Bergerak Berorganisasi dan Bersatu! Lawan Patriarki dan Neoliberalisme!!".

Perayaan tersebut menjadi sebuah akumulasi kejenuhan dari kaum perempuan ( dalam orasi ) mengenai adanya perasaan tidak seimbangnya posisi antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat, ketidak seimbangan yang tampak dari sebuah sistem patriarki yang semakin subur dalam masyarakat. Selain itu, kebijakan neoliberalisme juga menjadi faktor munculnya ketidak seimbangan. Adanya kebijakan untuk mencabut subsidi, privatisasi dan sistem kerja kontrak mereka anggap sebagai upaya untuk semakin memiskinkan dan memarginalkan kaum perempuan. Hal tersebut nampak di berbagai bidang, beberapa diantaranya adalah bidang pendidikan, bidang kesehatan dan bidang pekerjaan. Ditemukan sebuah fakta dari data Kementrian Pendidikan Nasional, sampai tahun 2009, jumlah buta aksara di Indonesia masih di dominasi oleh kaum perempuan yaitu sekitar 6,5 juta atau 64%. Indonesia juga sempat menempati peringkat yang tinggi di ASEAN mengenai angka kematian ibu di tahun 2007. Dalam orasi juga disampaikan bahwa penyebab kematian adalah anemia yang diderita oleh mayoritas perempuan di Indonesia. Selain itu, menurut mereka budaya patriarki juga berperan membuat kaum perempuan kekurangan gizi karena laki-laki yang lebih utama mendapat gizi.

Dalam momentum Woman's Day ini, Gerakan Perempuan Indonesia menyampaikan sebanyak 13 tuntutan. Tuntutan mereka adalah menuntut diberikannya upah dan kerja layak bagi perempuan, mencabut undang-undang yang diskriminatif ( UU Anti Pornografi ), menuntut negara memberikan hak cuti reproduksi: cuti haid, cuti hamil, dan cuti melahirkan, menuntut negara agar memberi perlindungan pada buruh migran, menuntut negara untuk memenuhi hak Kespro, hentikan diskriminasi berbasis gender, Stop Trafficking, pendidikan gratis, ilmiah,kerakyatan dan berspektif setara gender, menuntut kesehatan gratis dan berkualitas, usut tuntas kasus pelanggaran HAM terhadap perempuan ( kasus perkosaan 98, Jugun Ianfu, dll ), hentikan pemberitaan yang merendahkan dan menyudutkan perempuan ( bias gender ), tolak poligami dan nikah siri,kawin kontrak, dan nikah dini, dan yang terakhir adalah hentikan kekerasan terhadap perempuan.

Akhirnya, sekitar pk 12.oo siang organisasi masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Indonesia tersebut mengakhiri orasinya tepat di titik nol km, malioboro, Yogyakarta.

HAPPY WOMANS DAY - 8th of MARCH



Oleh : St. Yogipradityo
Foto : St. Yogipradityo

Tuesday, February 15, 2011

Shaggydog, Puncak Pameran

Untuk kali kedua, selama 3 hari kota Magelang menjadi ramai karena adanya sebuah acara pameran clothing dan distro yang bertempat di gedung Tri Bhakti, Jl. Jend. Sudirman No. 64 A. Pameran tersebut diikuti oleh 62 clothing dan distro dari Magelang dan beberapa dari kota lain. Masih seperti tahun 2010 lalu, Showcase Event Management kembali bertindak sebagai Event Organizer dalam acara tersebut. Acara ini digelar mulai tanggal 11 Februari 2011 dan berakhir pada tanggal 13 Februari 2011.

Acara tersebut tidak hanya sebatas pameran clothing dan distro saja. Namun, dimeriahkan juga oleh acara skateboard, cheer leaders, freestyle BMX dan tidak ketinggal adanya hiburan musik dari beberapa band.

Salah satu band yang mengisi acara tersebut adalah Shaggydog. Pada kesempatan ini, Shaggydog yang telah menjadi duta Orangutan, melakukan kampanye penyelamatan Orangutan dengan membawakan sebuah single terbaru mereka. Band asal Yogyakarta ini sukses menghibur pengunjung yang memadati gedung Tri Bhakti dengan beberapa lagu karya mereka. Shaggydog juga menjadi penutup untuk acara clothing dan distro ini yang telah berlangsung selama 3 hari.


Oleh : St. Yogipradityo
Foto : St. Yogipradityo

Saturday, November 6, 2010

Merapi, tahun 2010

YOGYA - Sudah hampir 2 minggu warga lereng Merapi serta banyak dari kabuparen Sleman, Magelang, dan Boyolali dipontang-panting oleh bencana dasyat. Tradisi gunung ini setiap tahunnya bereruspi menarik perhatian cukup besar. Yang dirasa tahun ini (4-5 Nov 2010) erupsi paling besar dalam kurun waktu 100 tahun terakhir membuat ratusan ribu manusia khawatir akan keadaan esok hari.

Tidak hanya sekitar Merapi, bahkan di Puncak Bogor juga merasakan efek dari erupsi ini. Abu vulkanis terbang hingga Jawa Barat.

Merikut beberapa gambar selama erupsi pertama tahun ini hingga saat ini...





Erupsi pada hari Senin 1-11-2010
dirasakan sangat besar
karena Boyolali hujan abu lebat






Ini debu vulkanik yang masih tersebar di wilayah Jogja
karena hujan abu bercampur pasir semalam (4-11-2010)
Di Simpang 4 ringroad jl.Magelang




Pagi ini kondisi merapi masih berbahaya
Semburan awan panas diperkirakaan
setinggi 3km membunmung tinggi
diatas merapi



Oleh : DAMIAN RISANDRA
Foto : Damian Risandra


Awan Tebal Setinggi Gunung di atas Merapi

YOGYAKARTA- Tampak awan tebal membubung tinggi hingga sama tinggi dengan gunung Merapi itu sendiri. Pemandangan ini tampak Sabtu (6/11) pukul 05.00 sesaat setelah luncuran awan pijar dan suara dentuman yang terdengar hingga radius 15 kilometer.

Walau begitu, kondisi itu sudah lebih baik karena beberapa menit sebelumnya signal ponsel putus-putus terganggu oleh aktivitas Merapi.

Jalan Kaliurang pagi ini masih sepi hanya beberapa kendaraan yang melintas turun dari arah Merapi. Mobil mobil itu adalah tim evakuasi.

Beberapa Brimob dan polantas tetap menutup akses jalan dari Yogyakarta menuju Merapi.

Baru saja ada tiga orang yang memaksa naik ke Merapi dengan alasan akan memberi pakan ternak dan melihat kondisi di dusunnya.

Polisi yang berjaga melarang warga yang naik sepeda motor itu tapi terus ngotot dan mengatakan bahwa keperluannya sangat mendesak tak bisa ditunda.

Karena terus ngotot dan bersikeras, akhirnya tiga warga itu berhasil menerobos jalan Kaliurang untuk naik ke dusun mereka yang berada di radius berbahaya.

Hingga pagi ini debu abu masih mengotori jalan Kaliurang walau sudah ada hujan yang membawa abu itu menjadi lumpur. *


Source : Tribunnews.com
Foto : Damian Risandra

Saturday, September 4, 2010

"SEKUMPULAN REKAMAN YANG TAK BERGERAK DARI 2010"

Suasana kemeriahaan saat malam takbir di Jl. Brigjend Katamso, Yogyakarta. Pawai ini diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat dari berbagai daerah

Ribuan warga Yogyakarta mendengarkan ceramah setelah mengikuti Sholat Ied yang digelar di alon-alon utara

TOLONG FOTO SAYA, AYAH
Setelah selesai menjalankan Sholat Ied, tampak duduk bersantai seorang ayah dan anak untuk berfoto di alon-alon utara, Yogyakarta

PENIKMAT FAJAR
Pedagang nasi kuning yang memulai aktifitas sejak dini hari di sekitar pasar Kranggan, Yogyakarta

SEADANYA
Lokomotif tua dengan gerbong pengangkut barang yang melintas di sebuah rel stasiun Lempuyangan, Yogyakarta

NEXT TRICK
Salah satu penampilan peserta "game of skate" dalam perayaan skate day 21 Juni

SENDRATARI MAHAKARYA BOROBUDUR
Pertunjukan Sendratari Mahakarya Borobudur yang dimainkan oleh seniman-seniman tari dari beberapa sekolah seni


OVERLOAD PEDICAB
Becak dengan muatan yang tidak sewajarnya melintas di kawasan malioboro

LINTASAN REZEKI CANGKRINGAN
Salah satu lokasi penambangan yang cukup digemari oleh para penambang pasir
dan masih bertahan hingga saat ini

Pasukan "marching" dari kraton yang ikut meramaikan pembukaan FKY 2010





"SEKUMPULAN REKAMAN YANG TAK BERGERAK DARI 2010"
Oleh St.Yogipradityo